Friday, June 27, 2008

Maka Menangislah Yesus

Seorang jemaat yang sudah lanjut usia baru meninggal pagi ini. Setelah berjuang sekian lama menahan sakit akibat nafasnya yang sesak akibat asma akut, sekitar pkl. 01.25 tadi Ia akhirnya berangkat pulang ke pangkuan Bapa. Dan satu lagi kehidupan yang baru berawal dalam kekekalan.
Bagi keluarga yang mengasihinya, ini sebuah kehilangan yang menyedihkan. Seorang mama dan nenek yang dikasihi seakan direbut dari genggaman. Tentu saja, ada banyak air mata yang tertumpah di sana.
Tidakkah Tuhan peduli akan air mata kesedihan seperti ini?
Tidakkah Tuhan merasakan apa yang kita rasakan dalam kehilangan yang menyesakkan?
Ya, Tuhan peduli. Ia sangat peduli. Bahkan, Ia menangis bersama dengan kita.
Injil Yohanes 11:35 menuliskan frasa ini dalam satu ayat khusus, "Maka menangislah Yesus." Tuhan Yesus menangis ketika menemukan Lazarus, seorang pemuda yang dikasihiNya, meninggal dunia. Ia merasakan suasana kehilangan yang serupa di antara Maria dan Marta. Tuhan bukan sekadar mengerti dengan perkataanNya, namun Ia sungguh hidup dengan air mata yang sama dengan kita.
Yesus yang menangis merupakan betapa dalam, besar, lebar dan panjangnya kasihNya bagi dunia ini. Ia memilih untuk dapat merasakan semua emosi yang kita miliki. Ia memilih mampu merasakan kesedihan seperti yang dirasakanNya hari itu. Dengan cara inilah, kita pun jelas dapat mengetahui bahwa ketika Allah berkata Ia mengerti akan kesulitan, kepedihan, pergumulan dan air mata kita, Ia sungguh-sungguh mengerti.
Saya bertanya-tanya dalam hati, adakah Tuhan "yang lain" dapat mengatakan hal yang sama dengan yang Kristus katakan tentang pengertian mereka akan kesulitan dan pergumulan dalam hidup? Saya kira, tidak ada. Hanya Tuhan Yesus satu-satunya yang demikian mengerti karena Ia mengalami sendiri kemanusiaan kita.
"Maka menangislah Yesus..."
Sungguh kita tidak pernah menangis sendirian. Ia menangis bersama dengan kita. Dan Ia memberikan penguatan dan penghiburan terbaikNya bagi kita.
Sementara banyak orang mungkin berkata kita tidak boleh menangis walaupun lagi susah hati; Yesus berkata, "Menangislah... Aku mengerti. Dan Aku akan memastikan bahwa engkau akan baik-baik saja."

No comments: